Antusiasme Anak-Anak Menyambut Tahun Baru Hijrah

Umat Islam mempunyai kalender sendiri yang berdasarkan peredaran bulan. Untuk mengenalkan tahun Hijriah Musholla Al Muhajirin mengadakan pawai obor agar anak-anak memahami bahwa malam tersebut adalah malam 1 Muharram. Ada dua belas bulan dalam tahun Hijriah sama dengan tahun Masehi.

Meskipun postingan ini agak terlambat tak mengapalah agar kita juga menjadi ingat bahwa sebagai umat Islam harus mengenal tahun Hijriah. Ini bukan berarti kita akan meninggalkan kalender Masehi. Penggabungan kalender Hijriah dan Masehi adalah hal yang wajar dan dibutuhkan pada saat ini namun penggunaan kalender Hijriah jarang di gunakan di sekolah umum.

Dengan adanya pawai obor, anak-anak akan teringatkan akan adanya kalender yang dimiliki umat Islam.

Pawai obor dimulai setelah sholat Isya. Anak-anak berkumpul di musholla, Mereka memegang obor masing masing setelah berkumpul mereka berjalan berkeliling lingkungan sekitar kami. Ada banyak anak di jalan yang melakukan hal yang sama sehingga jalanan menjadi semakin ramai. Kemeriahan ini membuat anak -anak senang.

Setelah pawai mereka kembali berkumpul di musholla untuk mendapatkan snak dan minuman. Perjalanan pawai diperkirakan memakan waktu 1 jam karena lambat.

Pawai obor sudah menjadi tradisi di daerah kami untuk menyambut malam 1 Muharram. Obor dibuat dari potongan bambu yang diisi dengan minyak tanah dan ditutup dengan sumbu kain. Kain yang basah oleh minyak kemudian dibakar. Obor akan bertahan cukup lama dengan minyak tanah. Kumpulan cahaya obor menjadi pemandangan yang menarik di tengah gelapnya malam. Ini menjadi daya tarik masyarakat untuk menyaksikan pawai obor 1 Muharram. Masyarakat antusias menyambut pawai ini. Sebagian mereka mengambil momen ini untuk diabadikan dalam foto dan video kemudian di bagikan ke sosial media yang mereka miliki.

Itulah sekelumit kegembiraan anak-anak menyambut tahun baru Hijriah dengan pawai obor.