Pemilihan Presiden Bukan Perang

avatar

Dulu pada pilpres 2019, saya mendukung salah satu calon dan sangat fanatik. Namun calon itu kalah. Dalam pandangan pendukung calon yang kalah itu, disebarkan paham bahwa lawan politiknya adalah kelompok anti Islam, komunis dan antek cina. Penyebaran pemahaman ini menyebabkan rasa kawatir dalam diri saya secara berlebihan. Seolah-olah ketika Pak Jokowi menang, akan ada pemberangusan terhadap ormas Islam dan pelarangan ibadah atau kegiatan keagaamaan. Namun kenyataanya kegiatan ibadah agama Islam terbukti paling banyak dan tidak hanya di mesjid tapi di lapangan-lapangan mengatasnamakan doa bersama dan reuni 202 atau apalah.

Kelompok kami menyebarkan pemahaman bahwa kelompok sebelah Islamopobia. Sekarang saya baru sadar yang pobia ternyata kelompok saya dulu. Ada sedikit isu langsung isu itu dihubungkan dengan masalah agama.

Ternyata saya dulu sangat pobia dengan kebebasan berpendapat. Kami harus mempunyai pemikiran yang sama. Dan saya merasakan kehidupan saya sangat sempit dan terbatas oleh aturan-aturan yang kami buat sendiri yang membatasi diri kami untuk bergaul.

Sampai saat ini mereka masih menebarkan pobia dan menuduh orang yang tidak sepaham dengan mereka sebagai Islamopobia, munafik, kafir dan sejenisnya.

Pemilihan presiden bukan perang. Ini hanyalah pemilihan pergantian kepemimpinan. Kita tak akan mendapat manfaat banyak dari presiden yang jadi. Orang yang akan menolong kita pertama kali adalah tetangga dan saudara kita bukan presiden, bukan anggota dewan dan bukan anggota partai. Oleh karena itu, pemilihan presiden siapkan untuk merasa damai dan tak perlu menjadi pobia dalam bentuk apapun. Jika kita damai bisa mendidik anak dengan baik dan mencari nafkah dengan tenang. Bayangkan jika kita tidak damai seperti negeri Yaman, Suriah, Palestina dan beberapa negara teluk yang terus berkonflik dengan sesama saudara.
https://www.youtube.com/shorts/OsDLMr0MWJg
Pemilihan presiden jadikan ajang silaturahmi. Beda pilihan gak masalah yang penting ngopi bareng , ngudud bareng.



0
0
0.000
2 comments