Politis - Mengatasnamakan Kepentingan Publik Tapi Untuk Keberlangsungan Ras Mereka

avatar
(Edited)

Politisi adalah tokoh yang ingin popular dan popularitas mereka adalah untuk mempertahankan kedudukan mereka. Orang-orang bodoh yang diberikan janji-janji hanyalah alat untuk memperolah suara di pemilihan agar mereka mendapatkan kursi empuk di parlemen.

Namun apa kerja mereka setelah diparlemen adalah membuat undang-undang yang merugikan banyak orang. Sebut saja undang-undang tentang tenaga kerja yang membuat merugikan tenaga kerja.

Bodohnya para tenaga kerja berkampanye untuk mereka pada saat pemilu. Setelah pemilu mereka buat undang-undang yang merugikan mereka.

Jadi politis itu hanyalah sekumpulan orang yang ingin kursi kekuasaan dengan mengatasnamakan kepentingan rakyat agar mendapat dukungan dan dipilih.

Rakyat hanyalah sebuah onggokan buih yang hanya akan tersapu oleh ombak yang datang dari dalam. Buih itu akan tercerai berai dan tak memberikan efek apa-apa terhadap jalanya air.

Para pemilih diberikan iming-iming atas nama dana aspirasi tapi tujuanya adalah menyuap mereka agar terpesona. Hasil dari pembangunan jalan dianggap sebuah wilayah dianggap sebuah prestasi seorang politisi. Sebuah jalan tak sebanding dengan keputusan yang mereka buat yang efeknya adalah seluruh kehidupan rakyat dibawah kendali para pemilik modal.

Ketika para politis berhadapan dengan para pemilik modal mereka seperti kerbau yang dicucuk hidungnya. Jadi siapa yang membuat kebijakan disebuah negara. Merekalah para pemilik modal yang menentukan jalanya kebijakan dengan tangan-tangan para politisi busuk.

Proses seperti ini berulang-ulang dan rakyat tak pernah sadar. Ini adalah sebuah kebodohan yang luar biasa. Media juga berperan dalam pembodohan ini. Kita disuguhi debat semu para politisi di televisi. Apa yang mereka bela adalah kepentingan mereka dan ras mereka agar bisa tetap mendapatkan gaji dari pajak.



0
0
0.000
4 comments
avatar

Toh juga waktu pemilihan lalu, banyak masyarakat yang rela berkorban hanya kerena membela politisi yang mereka puja.
entah siapa yang salah? ku tak tahu......

bagiku semua politisi itu busuk!

0
0
0.000